Merindukanmu dalam sepi
Hujan
menari-nari perlahan
penggelitik
gemas pepohonan
dan
angin mendesah
tubuhku
menggigil
langit
semakin cemas
ia
terus menerus menangis
sementara
langkahmu semakin menjauh
saat
tubuhku yang kedinginan sempat kau hangatkan dengan jemarimu
demikian
sosokmu terasa lenyap
ketika
labirin kosong dihatiku
mulai
terisi penuh olehmu
Janji
yang sempat terucap
seakan-akan
menguap
cinta
yang dulu mengendap
berembus
menjadi uap
Kini...
yang
hanya aku bisa
diam-diam
merindukanmu dalam sepi
aku
sangat kenal bahasa rindu
namun
kamu selalu saja tak tahu
dan kau
pergi ketika semua sudah tertata rapi
ketika
kamu sebut hubungan kita hanya sebatas pedekate.
ketika
peran mimpi dan nyata mulai bergani
dalam
heningku aku berbisik
aku
merindukanmu
(14
February 2014)
Komentar
Posting Komentar