Damn ! I Love Solo
Perjalanan ke Jantung pulau jawa memberikan pengalaman yang sangat berkesan bagi saya. tentunya pengalaman selain melihat keindahan alam solo yang masih perawan dan hiruk-pikuk acara adat berskala National dan International, serta megahnya perayaan batik festival dipusat kota solo. baiklah, tak panjang lebar inilah beberapa hal yang menarik perhatian saya saat baru saja tiba di Solo
Juru Parkir
Penampilan juru parkir di Solo tampak berbeda dengan kota-kota lain, jika biasanya juru parkir menggunakan seragam orange atau biru, solo memberlihatkan seragam yang unik dan sangat menarik, yaitu dengan menggunakan lurik, celana hitam lengkap dengan blangkon.
Tidak hanya itu, para tukang parkir tersebut juga mengenakan spatu hitam yang mengkilat. penampilan tersebut semakin menguatkan identitas Solo sebagai Kota Budaya..ciyuuuiii
barisan tukang parkir saat apel pagi
Ada juga juru parkir wanita yang memoles bibirnya dengan lipstik merah menawan, hehehehe
Para Juru parkir sangat menjunjung tinggi budaya lokal, yaitu keramah tamahan dan menghargai atasan
Pemerintah setempat banyak merekrut orang lanjut usia untuk menjadi juru parkir, hal tersebut menjadi nilai ples tersendiri, selain orang tua tidak mudah emosi, sebagai pengguna jasa juru parkirpun merasa senang memberikan uang parkir kepada juru parkir yang telah lanjut usia
Semua Serba Murah
1. Makanan Solo memang top markotop soal makanan, setelah bertanya - tanya saya sampai di Jl. aduh lupa namanya-_-, dia ada dipinggir jalan dekat dengan Universitas Muhammadiah Surakarta, yaitu makanan yang udah sangat mengindonesia sekali "Bebek Asli H. Slamet", rasa bebeknya sangat mak nyussss...sambelnya nendang banget.. sampai lupa tentang rencana Diet ketat hahahah...
Selain bebek Slamet yang sudah terkanal, ada juga Soto seger yang rasanya super seger dan harganya super muraaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhh.......memang soto seger ini sudah disesuaikan dengan para"turis" dibandrol dengan harga Rp.5000 per mangkok, ada juga lauk - lauk lain yang rasanya nampol juga seperti ati, goreng-gorengan, tahu baro dll, apalagi diiringi lagu jawa dari pengamen sinden-suasanya solo banget gitu loh..
Tambahan lagi nih, kalo malem jangan lupa keluar ke Jalanan, kalian bakalan nemuin angkringan-angkringan dipinggir jalan, makanannya aduuh murah banget dan uenak banget untuk lidah Indonesia..kota solo itu gak pernah ada matinya, ampe malem, gak jauh beda dengan Jakarta.
2. Penginapan
Nah ini nih yang paling menguras kantong kita kalo pergi ke luar daerah, pertama saya kesanapun membudgetkan uang lebih untuk biaya penginapan, tapi ...sodaraa...ternyata penginapan disolo itu murah meen... hari pertama saya nginep dihotel yaa lumayan lah 'five hotel'. awalnya tak kira harga permalam 400-500ribu, ternyata hanya Rp.300.000,- asiiikk..hehee
tapi tenang kawan, pas saya jalan-kedepan sedikit ada sebuah penginapan di Jl. Slamet Riadi yang permalam hanya Rp.80.000 sd 200.000,- ada juga kos - kosan yang harganya hanya 350.000,-/ Bulaaaaaaannnn...
cuman sayang saya gak punya stok gambar penginapat murah tersebut.
3. Wisata
Gak usah ditanya kalo wisata, Solo merupakan Destinasi pariwisata National dan International, kebanyakan destinasi wisata pasti perlu ada budget untuk memasuki tempat wisata. tapi wisata di solo 60% Gratis.. gak usah bayar untuk menikmati pesona kebudayaan leluhur Jawa.
4. Paket Pernikahan
Jika Gading dan Gisel memilih Bali sebagai tempat untuk melangsungkan pernikahan, maka saya lebih baik milih Solo, hehe kenapa?? Pertama, karena kantong saya gak nyukup nikah di Bali (hahaaa..jujur), kedua karena saya ingin menikah dengan adat istiadat jawa yang sangat kental.
Soo...pilihan saya jatuh pada Hotel Dana di Jl. Slamet Riadi Solo, hotel ini memiliki paket pernikahan yang menurut saya cukup murah untuk acara di gedung dengan undangan lebih dari 800 undangan.
Oktober lalu, saya menginap disana, dan mengambil brosur pernikahan hahhahaa... dan inilah paketnya
1. Paket Komplit Plus Plus (Makanan, Gedung, Tamu 800 Orang, Tata Rias, Vidio, Foto, Kamar untuk Mempelai dan Keluarga, Keamanan) harganya hanya Rp. 54.000.000
2. Paket Komplit (diatas dikurangi Foto dan Vidio) 48.000.000
3. Paket yang paling Kecil Rp. 9.800.000 yaitu untuk Pelaminan, Kursi 800.000, Gedung dan Riasan Pintu
Murah kaaannnn....
Ini penampakan pelaminannya
ayoo... siapa lagi yang mau nikahhh heheheheh
Keraton
Pendopo Kraton Solo adalah sebuah pelataran luas dengan atap melengkung, tempat Sunan dahulu menerima tamu. Kalau tidak salah, ada angka keramat yang digunakan (48? Pak BW BYKS yah) sesuai dengan jumlah tiang penyangga pendopo. Dengan atap melengkung ini, konon akustik suara Sunan terbantu sehingga suaranya terdengar se seluruh ruangan.
Kraton yang terletak di tengah kota ini merupakan pusat kehidupan budaya
dan mistik kota Solo sejak ratusan tahun yang lalu (waduh agak ngeri
nih cerita Kraton Solo, abis Kepala Suku kita salah satu anggotanya,
hahaha). OK, sebelum salah ngomong, langsung aja ke cerita jalan2-nya
yah! :)
Pintu gerbang besar serba biru dengan menara istana yang terlihat dari
depan sudah cukup untuk membuat kami kagum. Apalagi melihat lambang
perisai Kraton Solo berupa matahari, bumi, bintang, dan bulan yang
dilingkari padi dan kapas. Sesudah diantar masuk ke gerbang, kami
memasuki pendopo kraton.
Pendopo Kraton Solo adalah sebuah pelataran luas dengan atap melengkung, tempat Sunan dahulu menerima tamu. Kalau tidak salah, ada angka keramat yang digunakan (48? Pak BW BYKS yah) sesuai dengan jumlah tiang penyangga pendopo. Dengan atap melengkung ini, konon akustik suara Sunan terbantu sehingga suaranya terdengar se seluruh ruangan.
Di
tengah ruangan ada sebuah bangunan segiempat yang diberi sesajen, dengan
ukiran naga di atapnya. Ketika ditanya, sang guide (gak tau sungguhan
atau marketing gimmicks) berkata bahwa beliau sudah disumpah untuk tidak
menjelaskan apa yang ada di dalam kotak itu. Hiiiyyy….
Seorang abdi dalam sedang membawakan sesajen
Penyambutan tamu keraton
Bagian muka, keraton mangku negara
Aksara Jawa
Tulisan, merupakan salah satu cara untuk memberitahukan sesuatu pada orang lain selain dengan tuturan, itulah yang terjadi disepanjang jalan di Solo Surakarta. setiap gedung, sekolah, toko-toko, nama jalan, dan mal-mal menggunakan penulisan aksara jawa didampingin dengan artinya menggunakan Bahasa Indonesia. Solo ingin memperlihatkan kepada para 'turis' bahwa ia merupakah kota kebudayaan dan tetap menjaga kelestarian leluhur.
Sekolah-sekolah umum maupun swasta menggunakan penulisan aksara jawa
salah satu hotel bintang lima di solo, ini artinya apa sodaraaa...
Gedung dengan penulisan aksara jawa yang sangat apik
narsis didepan balaikota surakarta, tetep ada tulisan aksara jawanya..
Jalan Slamet Riadi, untuk ada tulisan Bahasa indonesianya, kalo gak kesasar mulu hahhaha
atap dipasar klewer, entah itu artinya apa -.- !!
Agghhhffff... Jadi pengin balik lagi kesolo..
Be still my heart!
Damn !! I love Solo
Komentar
Posting Komentar