AKU MERINDUKANNYA...


By : Irsyad Yoga & Diah Kurniati

Aku memandang kalander yang terletak dimeja belajarku dengan tatapan kosong, sehari lagi dia ulang tahun, tetapi aku tak dapat berbuat apa – apa.

Hi kawan, apa yang kamu rasakan saat cinta kita jauh? Bahkan untuk menggapainyapun kita tak memiliki kekuatan lebih? hanya sekedar untuk melihatnyapun kita tak mampu? Itulah yang terjadi padaku kawan, cintaku jauh jika dihitung melalui jarak tetapi terasa dekat tak kala aku mengingatnya. 
 Cintaku tumbuh begitu saja, aku menyadari bahwa memang aku mencintai apa adanya. Aku bahkan tak sanggup untuk menolak perasaan yang timbul begitu saja, begitu lembut dan tanpa ragu masuk menghiasi perasaan yang kosong. Cinta itu karunia Tuhan yang maha dasyat kawan, aku baru menyadarinya akhir – akhir ini. Hidup ini terasa indah tak kala dihiasi dengan penuh kecintaan, cinta kepada Allah,Orang Tua, Sahabat bahkan cinta kita kepada makhluk Allah lainnya. Aku belajar cinta dari orang – orang yang aku cintai termasuk dirinya.

Aku tak ingin berharap lebih untuk saat ini, aku hanya ingin bertemu dan menyapanya, itu saja. saat aku mencintainya aku dapat merasakan tetes cinta yang menyejukan pula dari penciptanya. Itulah mengapa aku ingin bertemu dan hanya ingin sekedar bertemu dan melihatnya saja. 

Entah kenapa begini jadinya, tetapi aku yakin ini semua Allah yang mengatur dan memberikanku kesempatan untuk mengenalnya walau hanya sebentar. Benar apa yang di katakan oleh orang-orang yang pernah merasakan manisnya saat mencintai seseorang. Cinta itu tidak memandang dari harta benda, maupun kecantikan/ketampanan semata. Akan tetapi, cinta itu tumbuh begitu saja saat kita melihat orang yang sangat kita sukai juga dapat merasakan hal yang sama.

Wahai kawan, apakah kalian juga pernah merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan saat ini?? Apakah kalian juga dapat melukiskannya dengan kata-kata??walau bait demi bait irama lagu yang dapat dibuat oleh para penyair. yakinlah tidak semua apa yang terlukis dapat mewakili seluruh perasaan yang kita rasakan saat merasakan manisnya mencintai seseorang.


”Mencintai bukan berarti untuk dimiliki”, begitulah yang dikatan oleh orang-orang yang takut akan ketidak pastian. Tapi, aku ingin merubah semua tanggapan yang negative tersebut menjadi sebuah kekuatan yang mana nantinya kata-kata itu dapat dirubah dengan kata-kata yang penuh dengan kepercayaan diri, semangat, ambisi yang membangun diri, serta memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap apa yang dimiliki.

Tuhan, pertemukanlah hambamu yang lemah ini dengan makhluk ciptaanmu dari golongan hawa yang sangat aku cintai setelah cintaku kepadamu Ya Allah,Orang Tua, Sanak saudara dan Sahabat-sahabatku walau hanya sebentar. Karena saat ini yang aku butuhkan hanyalah ingin melihat senyuman manis yang terpancar dari wajahnya, sebelum engkau mempersatukan kami dengan ikatan yang engkau Ridhoi. Amieen…Allahumma Amien….!!

Tulisan ini aku persembahkan untuk seseorang yang sangat aku cintai….
Semoga dia memahami setiap bait yang kutulis dengan perasaan rindu yang mendalam
Semoga dia selalu dalam penjagaanmu Yaa Rabb, dan semoga dia selalu dalam keadaan sehat-walafiat….! Amieen…Allahumma Amien…..

Diakhir tulisan ini, aku ingin memberinya sebait puisi yang ku harap membuatnya tersenyum
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Lewat kata yang tak sempat disampaikan
Awan kepada air yang menjadikannya tiada
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku tetap merindu



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indonesia Youth Forum 2016. Pemuda Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean

Life after the Black Death (The Most Costly Pandemic in Human History) Why we should learn from it !

lirik musikalisasi puisi dwitasari - "kepergianku"