AKU BELUM PERGI


Kembali kumenatap tajam jam dinding yang sedari tadi berdetak tak menentu, tak terasa sudah pukul 12 malam, di waktu yang sudah malem ini saya tak seperti gadis lainnya dapat menikmati lelapnya malam dengan menarik selimut.

Pikiranku kabur mengingat masa masa indah bersamanya, pikiranku kembali kabur mengingat pertama kali kami jumpa. Dibandara itu aku menatapnya dengan tajam...
Terkadang aku termenung sendiri, kenapa aku tak dapat berubah? Kenapa aku tak dapat menjadi pribadi yang baik? Kenapa aku selalu merasa bersalah?? Pertanyaan pertanyaan itu tak dapat aku jawab dengan mudahnya.. 

Teringat lagi saat saat bersama, saat dimana hanya kebahagiaan yang hadir diantara kita, aku percaya dialah lelaki yang aku tunggu, dialah calon pemimpinku kelak.. tapi kenapa diantara terjalnya perjalanan ini aku merasa dia mulai tidak hadir lagi dalam hidupku. aku mulai untuk bisa tegar, tak seperti 1 tahun lalu aku lalui dengan penuh tangis dimalam hari. September ini aku akan menghadapi kesendirian lagi dengan lebih matang, dengan lebih tegar, dengan lebih baik lagi..

Tuhan, terkadang eEngkau menegurku untuk kembali menata kehidupan dengan memberiku cobaan yang tak henti – hentinya, tetapi itu agar aku berhenti sejenak untuk kemudian melangkah lebih jauh. Tuhan ada saatnya pula aku harus kembali memahami arti dari hidup. Tak tahu apakah aku akan bersama dia atau tidak, tapi tuhan, aku mohon kepadamu, berikanlah aku jodoh terbaik menurutmu, berikanlah aku pendamping terbai k yang telah engkau siapkan untukku. 

Tuhan, bagaimanapun ernyata hubunganku dengannya tak tau aku apakah engkau merestui atau tidak, dia belum menjadi imamku, dia beum tentu menjadi kepala keluargaku, tetapi tuhan aku mohon, jagalah aku.. jagalah aku dari perbuatan yang tidak engkau inginkan. Jagalah aku dari segala apa yang engkau larang. 

Tuhan, malam ini aku mengadu kepadamu, tentang betapa sedihnya aku, betapa tak berdayanya aku dan betapa bodohnya aku.
Apakah aku akan menjadi seorang wanita dengan penuh kepura-puraan atau aku akan menjadi wanita yang berlaku apa adanya.

Tuhan, berikan aku jawaban?? akankah aku lanjutkan hubungan ini? akankah aku lajutkan hubungan yang belum engkau restui ini Tuhan?
Jujur aku sangat mencintainya, sangat Tuhan.. akankah dengan menjauhinya aku bisa menjadi pribadi yang lebih baik yang aku siapkan untuk bertemu kembali? 

Tuhan.. berikan aku jawaban !!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indonesia Youth Forum 2016. Pemuda Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean

Life after the Black Death (The Most Costly Pandemic in Human History) Why we should learn from it !

lirik musikalisasi puisi dwitasari - "kepergianku"